Mendalami Tren Persaingan Kendaraan Roda Dua di Indonesia

Penjualan sepeda motor merek Yamaha dan Kawasaki tercatat melonjak pada kuartal 1 2018 secara tahunan, melampaui tiga merek lainnya yang tercatat membukukan pertumbuhan penjualan negatif. Penjualan sepeda motor merek Yamaha tercatat naik sebesar 19,56% dan Kawasaki tumbuh 31,58%.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan kendaraan roda dua di Indonesia pada kuartal 1 2018 tumbuh sebesar 4% menjadi 1,46 juta unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 1,4 juta unit. Kenaikan penjualan ditopang gencarnya promosi yang dilakukan merek serta hadirnya model baru yang mendorong minat beli konsumen.

Dari jumlah itu, ternyata peta persaingan merek sepeda motor makin menghangat. Sepeda motor merek Honda, market leader di Indonesia, justru mencatat penurunan penjualan di kuartal 1 2018 sebesar 0,36% menjadi 1,069 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 1,073 juta unit.

Sedangkan Yamaha, market leader kedua, mencatatkan kinerja positif sebesar 19,56% menjadi 341.544 unit di kuartal 1 2018 dibanding periode yang sama tahun lalu 285.668 unit. Demikian juga Kawasaki yang membukukan pertumbuhan 31,58% menjadi 31.934 unit dari sebelumnya 24.269 unit.

Sementara penjualan tiga merek kendaraan roda dua lainnya pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Distribusi penjualan Suzuki tercatat lebih rendah 18,80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dari 18.015 unit menjadi 14.628 unit. Adapun penjualan kendaraan roda dua merek TVS mencatatkan kinerja lebih rendah 77,11% pada tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada Januari-Maret 2018, TVS tercatat hanya menjual 92 unit kendaraan roda duanya di pasar Indonesia. Sementara pada Januari-Maret 2017, TVS melakukan distribusi hingga 402 unit sepeda motor.

Meski tercatat menurun, PT Astra Honda Motor (AHM) masih optimistis meraup pertumbuhan penjualan positif tahun ini. Thomas Wijaya, Direktur Marketing PT Astra Honda Motor menilai masuk kuartal II 2018 pasar mulai tampak naik. “Kami lihat di semester satu ini, terutama kuartal dua cenderung ada kenaikan,” ungkapnya.

Masuk kuartal II dengan momentum lebaran, Astra Honda Motor berharap dapat menggenjot penjualan sepeda motor. “Untuk itu kami masih optimis volume sekitar 4,4 juta-4,6 juta unit tahun ini,” tutur Thomas.

Review Penjualan 2017

Penjualan sepeda motor domestik mencapai 5.886.103 unit pada 2017, turun 0,7% dari 2016 sebanyak 5.931.285 unit. Jumlah itu sedikit di bawah target yang dipatok Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sebanyak 5,9 juta unit.

Pasar sepeda motor domestik sebenarnya membaik memasuki paruh kedua tahun 2017. AISI menaikkan target penjualan motor dari 5,75 juta unit menjadi 5,9 juta unit. Namun, jebloknya penjualan pada Desember 2017 membuat target baru AISI tak tercapai.

Berdasarkan data AISI, penjualan motor pada Desember 2017 hanya 415.996 unit, terendah sejak Juni 2017. Jumlah itu melorot 24,4% dari November 2017 sebanyak 550.303 unit dan 5% dari bulan sama 2016 sebanyak 437.764 unit. Hal itu dipicu pendeknya hari kerja pada bulan Desember 2017 seiring dengan adanya libur Natal dan menjelang Tahun Baru 2018.

Sementara itu, ekspor sepeda motor pada 2017 mencapai 431.187 unit. Secara total penjualan domestik maupun ekspor mencapai 6.317.290 unit, naik 1,64% dibandingkan 2016 sebanyak 6.215.350 unit. Data itu menyebutkan, Honda mencetak penjualan 4.385.888 unit, tertinggi di Indonesia, dengan pangsa pasar 74,5%, diikuti Yamaha 1.348.211 unit, Kawasaki 78.637 unit, Suzuki 72.191 unit, dan TVS 1.176 unit.

Segmen motor terlaris masih dipegang skuter otomatik (skutik). Pada 2017, penjualan skutik mencapai 4.848.540 unit atau 82,37%, diiikuti sport 541.159 unit (9,2%), bebek 496.104 unit (8,43%). Skutik diminati lantaran praktis dan cocok dengan kondisi jalanan di perkotaan. Selain itu, saat ini, skutik makin irit bahan bakar, seiring dirilisnya teknologi injeksi.

Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, menilai penjualan motor domestik tahun lalu cukup baik, walau sedikit di bawah target. Karenanya, AISI sempat mengoreksi target penjualan menjadi 5,75 juta unit dari 5,9 juta unit, seiring jebloknya penjualan semester I. Hal itu salah satunya dipicu kenaikan biaya pengurusan surat-surat kendaraan bermotor, seperti BPKB dan STNK.

Tahun 2018, AISI menargetkan penjualan motor domestik 6,1 juta unit. Target ini realistis, jika melihat kondisi penjualan yang mulai stabil semester II-2017. Target tersebut bisa tercapai asalkan situasi tetap kondusif, terutama di tahun politik. Sementara itu, ekspor ditargetkan naik 30-40%, karena produk Indonesia masih cukup kompetitif untuk bersaing di pasar global.

“Pemerintah sudah berjanji tidak ada kenaikan harga listrik dan BBM. Selain itu, tidak ada kenaikan biaya pengurusan STNK ataupun BPKP, sehingga diharapkan bisa membangkitkan daya beli,” ujar Sigit Kumala.(*)

Sumber: klik di sini


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 153 database, klik di sini
** Butuh 20 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
*** Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
**** Butuh copywriter specialist, klik di sini
***** Butuh content provider, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pabrik Tekstil Terbesar di Indonesia

Peta Persaingan Bisnis Mie Instan di Indonesia

Jumlah Perusahaan Industri Kosmetik Bertambah, Persaingan Makin Seru