Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Database Industri Baja di Indonesia

Gambar
Industri baja merupakan induk seluruh industri (mother industry) yang memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Bagaimana rekam jejak industri ini, siapa market leader, tren pertumbuhan pasar, serta bagaimana peta persaingannya, simak ulasan berikut ini: 1)   Riset Komprehensif Industri Baja 2007-2017 2)   Data dan Analisis Industri Baja Periode 2000-2014 3)   Data Komprehensif Industri Baja di Indonesia 4)   Data Permintaan Baja di Indonesia (sepuluh tahun terakhir) 5)   Data Produksi dan Pangsa Pasar 4 Pemimpin Pasar Baja Canai Panas (HRC) A)   Riset Komprehensif Industri Baja 2007-2017   ini menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri baja di Indonesia, mencakup highlights, tren pasar baja di Indonesia, tren konsumsi baja dan produksi baja serta ketergantungan impor, nilai pasar (market size) industri baja nasional, pangsa pasar produsen baja

Daftar Perusahaan Industri Semen Bertambah Jadi 19 Pemain

Gambar
Jumlah pemain industri semen di Indonesia   bertambang signifikan dalam periode empat tahun terakhir, naik 111% sejak 2012 hingga 2016. Pada 2012, pemain industri semen baru berjumlah 9, namun pada 2016 jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 19 pemain, menurut penelusuran   duniaindustri.com . Hal tersebut diungkap oleh Direktur Keuangan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Mark Schmidt. “Apalagi sekarang di dalam negeri kompetitor semakin banyak. Di 2012 hanya   9 pemain   industri semen, sekarang   19 pemain industri semen . Juga masih ada over capacity. Walaupun awal tahun ini dimulai dengan baik, tapi itu karena carry over (proyek) tahun lalu. Jadi penjualan akan tergantung dari realisasi proyek pemerintah, apakah nanti spending-nya akan lebih cepat, jadi susah memberikan kepastian. Mungkin sama seperti tahun lalu setelah lebaran baru akan terasa naik (penjualan),” paparnya. Menurut dia, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) tahun ini sepertinya lebih fokus untuk

Tren Pasar Industri Sawit Menuju Ekspansi Biogas

Gambar
Tren perusahaan sawit   untuk membangun pabrik biogas makin deras. Sedikitnya empat raksasa perusahaan sawit terus berinvestasi membangun pabrik biogas dengan massif, menurut   penelusuran   duniaindustri.com . Kabar terbaru, Asian Agri Group, raksasa sawit yang beroperasi di Sumatera Utara, Jambi, dan Riau, hingga 2025 menargetkan pembangunan pabrik biogas sebanyak 20 unit, dengan nilai   investasi   mencapai US$ 94 juta. “Tahun 2015 kami sudah membangun lima pabrik biogas untuk mereduksi gas rumah kaca. Pabrik sawit yang mengeluarkan limbah itu ditangkap oleh methan capture, dan diolah untuk menghasilkan listrik,” kata Asrini Subrata, Head of Stakeholders Relation Asian Agri. Rini mengungkapkan, di Jambi sendiri baru ada satu pabrik biogas. Pabrik tersebut merupakan pabrik biogas pertama yang beroperasi dari perusahaan perkebunan kelapa sawit. Empat pabrik biogas lainnya ada di Riau, dan Asahan, masing-masing dua unit. Satu pabrik biogas dengan kapasitas 60 ton per jam

Daftar Perusahaan Terbesar Dilihat dari Laba Bersih

Gambar
Inilah 10 perusahaan raksasa dengan laba bersih terbesar di Indonesia sepanjang tahun lalu, menurut riset duniaindustri.com . Dari sepuluh perusahaan yang merengguk laba bersih terbesar, sektor industri perbankan masih mendominasi dengan menempatkan 4 perusahaan di papan teratas. Masing-masing 10 perusahaan raksasa tersebut umumnya merupakan pemimpin pasar (market leader) di sektor industrinya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) market leader microbanking, PT Pertamina (Persero) market leader industri minyak dan gas, PT Astra International Tbk (ASII) market leader otomotif, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) market leader industri telekomunikasi, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) market leader industri rokok, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) market leader industri consumer goods. Pada 2015, pertumbuhan laba bersih tertinggi dicetak oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sebesar 19,05%, sementara penurunan laba bersih terbesar dicatatkan oleh Astra International sebes

Database Industri Rokok di Indonesia

Gambar
Mari kita buka tulisan ini dengan mengungkap sebuah fakta menarik: pemimpin pasar industri rokok ternyata pembayar pajak terbesar di negeri ini. Fantastis bukan. Industri rokok dapat mengalahkan industri batubara, minyak dan gas (migas), industri perbankan, industri otomotif, dan sederet industri raksasa lainnya. Adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) , emiten produsen rokok pemegang pangsa pasar terbesar di Indonesia, menjadi pembayar pajak terbesar di Indonesia pada 2015 dengan total pembayaran kepada pemerintah sekitar Rp 67 triliun. Dari sini dapat dilihat, betapa besar peran, kontribusi, serta ukuran pasar industri rokok di Indonesia. Untuk mengulas industri rokok lebih dalam, mulai dari volume produksi, pangsa pasar merek-merek (brand) rokok di Indonesia, nilai pasar (market size) industri, konsumsi rokok, jumlah perokok, segmentasi perokok, pemimpin pasar, para pemain terbesar, pangsa pasar segmen rokok, dan kinerja produksi serta keuangan para pemain rokok di negeri ini, dan tidak