Database Riset dan Analisis Industri Semen
Industri semen merupakan salah satu industri yang dibutuhkan untuk infrastruktur, konstruksi, dan properti. Dengan karakteristik seperti itu, tidak heran industri semen tumbuh pesat di negara-negara berkembang seperti Asia Pasifik.
Untuk mendukung hal itu, Duniaindustri.com memiliki sedikitnya tujuh data dan riset industri semen yang dapat dengan mudah didownload. Simak ulasannya berikut ini:
(1) Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017
(2) Data dan Outlook Industri Semen 2003-2019
(3) Data Investasi Baru, Kapasitas, serta Tren Penjualan Semen 2013-2017
(4) Data Industri Semen di Asia Tenggara, Pangsa Pemain, dan Pertumbuhan Pasar
(5) Data Komparasi Konsumsi Semen dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir)
(6) Strategi Ekspansi dan Kapasitas Produksi BUMN Semen Terbesar
(7) Kajian Komprehensif Tiga Pemimpin Pasar Semen Indonesia
1. Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017 (pemain existing versus pemain baru) ini menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan di industri semen di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas pemain-pemain baru di industri ini sejak 2015-2017, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, perkembangan investasi atau ekspansi baru, hingga analisis prediksi persaingan pangsa pasar pemain baru dan pemain existing, serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.
Data ini dimulai dengan menampilkan highlights industri semen sejak 2014-2016, mencakup kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar semen domestik, utilisasi pabrik semen domestik, serta konsumsi domestik, ekspor, dan impor. Kapasitas domestik pada 2015 dengan 9 pemain mencapai 80,4 juta ton. Tambahan kapasitas dari 4 pemain baru pada 2016 sebesar 8,7 juta ton menjadi 89,7 juta ton. (halaman 2)
Pada halaman 3 ditampilkan chart (infografik) terkait lokasi pabrik-pabrik pemain baru dan pemain existing di industri semen. Data itu dijabarkan kembali pada halaman 4 dengan tabel yang lengkap terkait kapasitas terpasang pemain existing semen periode 2013-2017, terkait ekspansi pemain existing, nilai investasi, kapasitas tambahan, kapasitas terpasang, dan jenis proyek. Di samping itu, juga dijabarkan pemain baru 2013-2017 lengkap dengan lokasi pabrik, kapasitas terpasang, nilai investasi, tahapan operasional, serta mitra usaha dan jenis proyek.
Di halaman 4 ditampilkan tren pertumbuhan konsumsi semen domestik dan pangsa pasar pemain-pemain existing periode 2014-2015 per daerah. Dengan hadirnya pemain baru yang membangun pabrik baru, peta persaingan akan makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 5-6. Persaingan pangsa pasar semen di Pulau Jawa ditampilkan lebih detail pada halaman 7. Di halaman 8-13 ditampilkan profil singkat pemain-pemain baru di industri semen Indonesia, mencakup nama perusahaan, merek semen, tahun berdiri, kapasitas produksi per tahun, hingga jaringan distribusi.
Di halaman 14-18, duniaindustri.com secara eksklusif membuat kajian atau analisis independen terkait peta persaingan dan proyeksi pangsa pasar per daerah, serta strategi pasar dari pemain baru. Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan akan menjadi fokus persaingan pangsa pasar semen antara pemain baru versus pemain existing.
Di halaman 19 ditampilkan proyeksi pertumbuhan permintaan domestik, kapasitas produksi, kapasitas terpasang, serta pergerakan laju perekonomian Indonesia periode 2014-2019. Di halaman 20-21 dijabarkan segmentasi pasar semen nasional serta tren konsumsi semen per kapita di Indonesia.
Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017 sebanyak 23 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia.(*)
2. Data dan Outlook Industri Semen 2003-2019 ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri semen di Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan pasar semen di Indonesia, pangsa pasar, kompetisi pasar, pemain baru dan ekspansi pemain existing, segmentasi pasar, harga jual rata-rata semen, pasar semen Asean (supply-demand), hingga pemimpin pasar, para pemain terbesar, strategi ekspansi ke depan, serta kinerja keuangan para pemain semen di negeri ini.
Data ini dimulai dari informasi umum terkait perkembangan Indonesia, mulai dari proyeksi pertumbuhan ekonomi periode 2014-2019, jumlah penduduk, segmentasi penduduk, dan peluang pasar di Indonesia (halaman 2). Selanjutnya, ditampilkan tren pertumbuhan infrastruktur sebagai salah satu penyerap semen terbesar, mulai dari anggaran belanja infrastruktur 2015-2019 (halaman 3). Juga, pertumbuhan infrastruktur jalan (roads) dan pelabuhan (ports) di Indonesia dibanding negara-negara Asean serta China, Taiwan, Jepang, dan Korea (halaman 4). Indonesia masih dikategorikan kurang belanja infrastruktur (underspending on infrastucture development). Meski anggaran infrastruktur Indonesia meningkat hingga di atas 2% dari PDB dari 1,7% pada 2011, dana tersebut masih relatif rendah dibanding kompetitor dengan rata-rata 4,1%. Selain itu ditampilkan proyek-proyek infrastruktur yang sedang dilakukan pemerintah hingga 2019 (halaman 5).
Di halaman 6, secara khusus ditampilkan tren kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar industri semen sejak 2014-2019. Semen kantong mendominasi pasar pengguna semen dengan komposisi 90% untuk perumahan dan 10% semen untuk industri, sedangkan semen curah mendominasi 23,3% di antaranya beton jadi (infrastruktur) 60%, beton pracetak, semen fiber, dan paving 35%, mortar dan render 5%. Ikut ditampilkan perbandingan konsumsi semen domestik, pertumbuhan konsumsi, serta kapasitas domestik semen periode 2003-2015 di halaman 8.
Di halaman 9, ditampilkan pertumbuhan konsumsi semen per kapita yang tumbuh dari 172 kilogram per kapita pada 2010 menjadi 238 per kapita pada 2015. Di halaman 10, dijabarkan rasio konsumsi semen dan pertumbuhannya terhadap laju ekonomi nasional periode 2002-2015. Di halaman 11, ditampilkan rasio konsumsi semen kantong dan semen curah periode 1997-2015.
Selanjutnya, pada halaman 12 ditampilkan pangsa pasar produsen semen per daerah. Di halaman 13, pangsa pasar tersebut dijabarkan secara lebih detail per daerah dan per pulau di Indonesia.
Kemudian di halaman 14, ditampilkan kapasitas semen beserta lokasi pabrik masing-masing produsen. Pada 2015, kapasitas semen domestik mencapai 80,4 juta ton, dan diperkirakan naik menjadi 89,7 juta ton pada 2016 dengan tambahan pabrik dari Semen Merah Putih, Anhui Conch, Siam Cement, dan Semen Pan Asia. Penambahan kapasitas produksi dari pemain baru dijelaskan lebih detail pada halaman 15 dengan total penambahan 9 pemain baru dan 6 ekapnsi dari pemain existing. Dengan adanya penambahan kapasitas pabrik baru, kompetisi pasar semen lokal makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 16. Tidak heran jika produsen semen lokal mulai melirik pasar semen di ASEAN yang ikut dijelaskan pada halaman 17.
Pada halaman 18 mulai ditampilkan data market leader industri semen nasional, mulai dari sejarah berdiri, kapasitas produksi, komposisi pemegang saham, anak usaha, lokasi pabrik semen (cement mill, kiln, packing plant), strategi ekspansi ke depan, volume penjualan dan kinerja keuangan. Juga ikut ditampilkan struktur beban produksi (beban pabrikasi) produsen semen serta harga jual rata-rata semen.
Data sebanyak 48 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sejumlah perusahaan semen di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.(*)
3. Data Investasi Baru, Kapasitas, serta Tren Penjualan Semen 2013-2017 ini menampilkan tren investasi baru dan investasi tambahan produsen semen 2013-2017. Menurut data ini, total investasi tambahan dari produsen semen existing senilai US$ 4,13 miliar periode 2013-2017 dengan total rencana kapasitas 36,2 juta ton. Sementara rencana investasi pemain baru dari 9 produsen senilai US$ 4,47 miliar dengan total kapasitas 40,3 juta ton periode 2013-2017. Selain itu, ditampilkan komparasi konsumsi semen per kapita di Indonesia 2013 sebesar 229 kilogram, dibanding negara tetangga. Juga dipaparkan populasi distribusi penjualan semen berdasarkan daerah di Indonesia, Pulau Jawa menyerap semen sebesar 57,5%, disusul Sumatera 21,3%, dan daerah lainnya. Data berjumlah 29 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia, serta sejumlah produsen semen terbesar di Indonesia.
4. Data Industri Semen di Asia Tenggara, Pangsa Pemain, dan Pertumbuhan Pasar ini menampilkan perbandingan kapasitas produsen semen di Asia Tenggara (7 negara) dan pangsa pasarnya. Di 7 negara Asia Tenggara, terdapat 7 pemain besar yang menguasai 99% pasar. Holcim sebelum merger dengan Lafarge memiliki kapasitas 41,9 juta ton di Asia Tenggara dan memiliki basis produksi di Indonesia (9,9 juta ton), Malaysia (1,2 juta ton), Filipina (9,1 juta ton), Thailand (16,5 juta ton), serta Vietnam (5,2 juta ton). Disusul PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang memiliki kapasitas 31,8 juta ton terdiri atas di Indonesia (29,5 juta ton) dan Vietnam (2,3 juta ton).
Siam Cement menguasai 23,5 juta ton kapasitas dari Thailand (23 juta ton) dan Kamboja (0,5 juta ton). Lafarge memiliki kapasitas 21,1 juta ton di Asia Tenggara, yakni Indonesia (1,6 juta ton), Malaysia (12,5 juta ton), Filipina (6,5 juta ton), dan Vietnam (0,5 juta ton). Sedangkan Heidelberg menguasai 21,05 juta ton kapasitas di Asia Tenggara terdiri dari Indonesia (20,5 juta ton) dan Brunei (0,55 juta ton). Selain itu, ditampilkan data pertumbuhan pasar semen Indonesia serta pangsa pasar pemain lokal, yakni Semen Indonesia, Indocement, Holcim, Semen Bosowa, Semen Andalas, Semen Baturaja, dan Semen Kupang. Data sebanyak 25 halaman ini berasal dari salah satu penguasa pasar semen di Asia Tenggara diolah duniaindustri.com.
5. Data Komparasi Konsumsi Semen dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir) ini menampilkan pertumbuhan konsumsi semen di Indonesia sepuluh tahun terakhir dikomparasikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Data ini berasal dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dan lembaga pemerintah terkait.
6. Strategi Ekspansi dan Kapasitas Produksi BUMN Semen Terbesar (1957-2015). Data ini menggambarkan desain kapasitas dan strategi ekspansi BUMN semen periode 1957-2015.
7. Kajian Komprehensif Tiga Pemimpin Pasar Semen Indonesia. Kajian mencakup design capacity, domestic growth, utilization, supply, market by geograhy, kinerja penjualan dan margin keuntungan. Periode lima tahun terakhir.(*)
Sumber: di sini
*Cari data yang lebih spesifik, ingin request data, klik di sini
Untuk mendukung hal itu, Duniaindustri.com memiliki sedikitnya tujuh data dan riset industri semen yang dapat dengan mudah didownload. Simak ulasannya berikut ini:
(1) Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017
(2) Data dan Outlook Industri Semen 2003-2019
(3) Data Investasi Baru, Kapasitas, serta Tren Penjualan Semen 2013-2017
(4) Data Industri Semen di Asia Tenggara, Pangsa Pemain, dan Pertumbuhan Pasar
(5) Data Komparasi Konsumsi Semen dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir)
(6) Strategi Ekspansi dan Kapasitas Produksi BUMN Semen Terbesar
(7) Kajian Komprehensif Tiga Pemimpin Pasar Semen Indonesia
1. Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017 (pemain existing versus pemain baru) ini menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan di industri semen di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas pemain-pemain baru di industri ini sejak 2015-2017, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, perkembangan investasi atau ekspansi baru, hingga analisis prediksi persaingan pangsa pasar pemain baru dan pemain existing, serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.
Data ini dimulai dengan menampilkan highlights industri semen sejak 2014-2016, mencakup kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar semen domestik, utilisasi pabrik semen domestik, serta konsumsi domestik, ekspor, dan impor. Kapasitas domestik pada 2015 dengan 9 pemain mencapai 80,4 juta ton. Tambahan kapasitas dari 4 pemain baru pada 2016 sebesar 8,7 juta ton menjadi 89,7 juta ton. (halaman 2)
Pada halaman 3 ditampilkan chart (infografik) terkait lokasi pabrik-pabrik pemain baru dan pemain existing di industri semen. Data itu dijabarkan kembali pada halaman 4 dengan tabel yang lengkap terkait kapasitas terpasang pemain existing semen periode 2013-2017, terkait ekspansi pemain existing, nilai investasi, kapasitas tambahan, kapasitas terpasang, dan jenis proyek. Di samping itu, juga dijabarkan pemain baru 2013-2017 lengkap dengan lokasi pabrik, kapasitas terpasang, nilai investasi, tahapan operasional, serta mitra usaha dan jenis proyek.
Di halaman 4 ditampilkan tren pertumbuhan konsumsi semen domestik dan pangsa pasar pemain-pemain existing periode 2014-2015 per daerah. Dengan hadirnya pemain baru yang membangun pabrik baru, peta persaingan akan makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 5-6. Persaingan pangsa pasar semen di Pulau Jawa ditampilkan lebih detail pada halaman 7. Di halaman 8-13 ditampilkan profil singkat pemain-pemain baru di industri semen Indonesia, mencakup nama perusahaan, merek semen, tahun berdiri, kapasitas produksi per tahun, hingga jaringan distribusi.
Di halaman 14-18, duniaindustri.com secara eksklusif membuat kajian atau analisis independen terkait peta persaingan dan proyeksi pangsa pasar per daerah, serta strategi pasar dari pemain baru. Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan akan menjadi fokus persaingan pangsa pasar semen antara pemain baru versus pemain existing.
Di halaman 19 ditampilkan proyeksi pertumbuhan permintaan domestik, kapasitas produksi, kapasitas terpasang, serta pergerakan laju perekonomian Indonesia periode 2014-2019. Di halaman 20-21 dijabarkan segmentasi pasar semen nasional serta tren konsumsi semen per kapita di Indonesia.
Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017 sebanyak 23 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia.(*)
2. Data dan Outlook Industri Semen 2003-2019 ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri semen di Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan pasar semen di Indonesia, pangsa pasar, kompetisi pasar, pemain baru dan ekspansi pemain existing, segmentasi pasar, harga jual rata-rata semen, pasar semen Asean (supply-demand), hingga pemimpin pasar, para pemain terbesar, strategi ekspansi ke depan, serta kinerja keuangan para pemain semen di negeri ini.
Data ini dimulai dari informasi umum terkait perkembangan Indonesia, mulai dari proyeksi pertumbuhan ekonomi periode 2014-2019, jumlah penduduk, segmentasi penduduk, dan peluang pasar di Indonesia (halaman 2). Selanjutnya, ditampilkan tren pertumbuhan infrastruktur sebagai salah satu penyerap semen terbesar, mulai dari anggaran belanja infrastruktur 2015-2019 (halaman 3). Juga, pertumbuhan infrastruktur jalan (roads) dan pelabuhan (ports) di Indonesia dibanding negara-negara Asean serta China, Taiwan, Jepang, dan Korea (halaman 4). Indonesia masih dikategorikan kurang belanja infrastruktur (underspending on infrastucture development). Meski anggaran infrastruktur Indonesia meningkat hingga di atas 2% dari PDB dari 1,7% pada 2011, dana tersebut masih relatif rendah dibanding kompetitor dengan rata-rata 4,1%. Selain itu ditampilkan proyek-proyek infrastruktur yang sedang dilakukan pemerintah hingga 2019 (halaman 5).
Di halaman 6, secara khusus ditampilkan tren kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar industri semen sejak 2014-2019. Semen kantong mendominasi pasar pengguna semen dengan komposisi 90% untuk perumahan dan 10% semen untuk industri, sedangkan semen curah mendominasi 23,3% di antaranya beton jadi (infrastruktur) 60%, beton pracetak, semen fiber, dan paving 35%, mortar dan render 5%. Ikut ditampilkan perbandingan konsumsi semen domestik, pertumbuhan konsumsi, serta kapasitas domestik semen periode 2003-2015 di halaman 8.
Di halaman 9, ditampilkan pertumbuhan konsumsi semen per kapita yang tumbuh dari 172 kilogram per kapita pada 2010 menjadi 238 per kapita pada 2015. Di halaman 10, dijabarkan rasio konsumsi semen dan pertumbuhannya terhadap laju ekonomi nasional periode 2002-2015. Di halaman 11, ditampilkan rasio konsumsi semen kantong dan semen curah periode 1997-2015.
Selanjutnya, pada halaman 12 ditampilkan pangsa pasar produsen semen per daerah. Di halaman 13, pangsa pasar tersebut dijabarkan secara lebih detail per daerah dan per pulau di Indonesia.
Kemudian di halaman 14, ditampilkan kapasitas semen beserta lokasi pabrik masing-masing produsen. Pada 2015, kapasitas semen domestik mencapai 80,4 juta ton, dan diperkirakan naik menjadi 89,7 juta ton pada 2016 dengan tambahan pabrik dari Semen Merah Putih, Anhui Conch, Siam Cement, dan Semen Pan Asia. Penambahan kapasitas produksi dari pemain baru dijelaskan lebih detail pada halaman 15 dengan total penambahan 9 pemain baru dan 6 ekapnsi dari pemain existing. Dengan adanya penambahan kapasitas pabrik baru, kompetisi pasar semen lokal makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 16. Tidak heran jika produsen semen lokal mulai melirik pasar semen di ASEAN yang ikut dijelaskan pada halaman 17.
Pada halaman 18 mulai ditampilkan data market leader industri semen nasional, mulai dari sejarah berdiri, kapasitas produksi, komposisi pemegang saham, anak usaha, lokasi pabrik semen (cement mill, kiln, packing plant), strategi ekspansi ke depan, volume penjualan dan kinerja keuangan. Juga ikut ditampilkan struktur beban produksi (beban pabrikasi) produsen semen serta harga jual rata-rata semen.
Data sebanyak 48 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sejumlah perusahaan semen di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.(*)
3. Data Investasi Baru, Kapasitas, serta Tren Penjualan Semen 2013-2017 ini menampilkan tren investasi baru dan investasi tambahan produsen semen 2013-2017. Menurut data ini, total investasi tambahan dari produsen semen existing senilai US$ 4,13 miliar periode 2013-2017 dengan total rencana kapasitas 36,2 juta ton. Sementara rencana investasi pemain baru dari 9 produsen senilai US$ 4,47 miliar dengan total kapasitas 40,3 juta ton periode 2013-2017. Selain itu, ditampilkan komparasi konsumsi semen per kapita di Indonesia 2013 sebesar 229 kilogram, dibanding negara tetangga. Juga dipaparkan populasi distribusi penjualan semen berdasarkan daerah di Indonesia, Pulau Jawa menyerap semen sebesar 57,5%, disusul Sumatera 21,3%, dan daerah lainnya. Data berjumlah 29 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia, serta sejumlah produsen semen terbesar di Indonesia.
4. Data Industri Semen di Asia Tenggara, Pangsa Pemain, dan Pertumbuhan Pasar ini menampilkan perbandingan kapasitas produsen semen di Asia Tenggara (7 negara) dan pangsa pasarnya. Di 7 negara Asia Tenggara, terdapat 7 pemain besar yang menguasai 99% pasar. Holcim sebelum merger dengan Lafarge memiliki kapasitas 41,9 juta ton di Asia Tenggara dan memiliki basis produksi di Indonesia (9,9 juta ton), Malaysia (1,2 juta ton), Filipina (9,1 juta ton), Thailand (16,5 juta ton), serta Vietnam (5,2 juta ton). Disusul PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang memiliki kapasitas 31,8 juta ton terdiri atas di Indonesia (29,5 juta ton) dan Vietnam (2,3 juta ton).
Siam Cement menguasai 23,5 juta ton kapasitas dari Thailand (23 juta ton) dan Kamboja (0,5 juta ton). Lafarge memiliki kapasitas 21,1 juta ton di Asia Tenggara, yakni Indonesia (1,6 juta ton), Malaysia (12,5 juta ton), Filipina (6,5 juta ton), dan Vietnam (0,5 juta ton). Sedangkan Heidelberg menguasai 21,05 juta ton kapasitas di Asia Tenggara terdiri dari Indonesia (20,5 juta ton) dan Brunei (0,55 juta ton). Selain itu, ditampilkan data pertumbuhan pasar semen Indonesia serta pangsa pasar pemain lokal, yakni Semen Indonesia, Indocement, Holcim, Semen Bosowa, Semen Andalas, Semen Baturaja, dan Semen Kupang. Data sebanyak 25 halaman ini berasal dari salah satu penguasa pasar semen di Asia Tenggara diolah duniaindustri.com.
5. Data Komparasi Konsumsi Semen dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir) ini menampilkan pertumbuhan konsumsi semen di Indonesia sepuluh tahun terakhir dikomparasikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Data ini berasal dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dan lembaga pemerintah terkait.
6. Strategi Ekspansi dan Kapasitas Produksi BUMN Semen Terbesar (1957-2015). Data ini menggambarkan desain kapasitas dan strategi ekspansi BUMN semen periode 1957-2015.
7. Kajian Komprehensif Tiga Pemimpin Pasar Semen Indonesia. Kajian mencakup design capacity, domestic growth, utilization, supply, market by geograhy, kinerja penjualan dan margin keuntungan. Periode lima tahun terakhir.(*)
Sumber: di sini
*Cari data yang lebih spesifik, ingin request data, klik di sini
Komentar
Posting Komentar