Research Data on ERW Steel Pipe Market Demand Analysis in Indonesia

 

Research Data on ERW Steel Pipe Market Growth in Indonesia 2017-2030 was released in the second week of October 2023 featuring independent studies, specific data research, studies and analysis, comprehensive data, as well as market outlook for Electric Resistance Welding (ERW) steel pipe products in Indonesia. This data research contains 69 pdf pages measuring 8.23 MB which was created to be a comprehensive guide and reference for investors, corporations, researchers and various stakeholders at large.


This ERW Steel Pipe Market Growth Data Research in Indonesia 2017-2030 dissects three main research focuses, namely 1) Market demand analysis of ERW steel pipe market trends for the 2017-2022 period; 2) Market outlook for demand for ERW steel pipes in Indonesia in three outlook scenarios, namely optimistic, moderate and pessimistic for the period 2023-2030; 3) top player ERW steel pipe manufacturer in Indonesia.

The first research focus reviews market demand analysis of ERW steel pipe market trends in Indonesia in the 2017-2022 period. Also displayed are the growth trends of various developing sentiments in attractive tables and graphics, making it easier for users to understand.

Then in the second data research focus, which reviews the market outlook for demand for ERW steel pipes in Indonesia, there are three outlook scenarios, namely optimistic, moderate and pessimistic for the 2023-2030 period. Finally, the profile of the market leader of the top players of ERW steel pipe manufacturers in Indonesia is displayed.

To produce this data, the duniaindustri.com team outlined a fairly comprehensive research methodology to map market growth, capture exports and imports, and monitor the market leader database. The entire research methodology is explained on pages 41 to 69, making it easier for users to track back the growth figures in this research.

Research Data on ERW Steel Pipe Market Growth in Indonesia 2017-2030 contains 69 pdf pages measuring 8.23 MB created by the duniaindustri.com team using a comprehensive approach method supported by data originating from BPS, industry associations, government agencies, as well as a number of data reports related companies. The industrial data index is the newest feature on duniaindustri.com which displays dozens of selected data according to users' needs. All data is presented in pdf form so that it is easy to download after users carry out the process according to the procedure, namely clicking buy, clicking checkout, and filling in the form. Duniaindustri.com prioritizes the authenticity and validity of the data sources presented. All research data and a collection of directory databases are presented in full in the industrial data index, which now displays 279 specific databases according to users' needs.(*)

Source: click here

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pabrik Tekstil Terbesar di Indonesia

Gambar
Inilah lima perusahaan tekstil terbesar di Indonesia pada 2015, berdasarkan riset duniaindustri.com dari laporan keuangan masing-masing perusahaan. Di dunia, industri tekstil Indonesia menempati urutan kesembilan dunia untuk garmen dan posisi 11 dunia untuk tekstil. Di urutan pertama, terdapat PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) yang mencatatkan penjualan sebesar US$ 682 juta pada 2015 atau sekitar Rp 8,98 triliun (kurs Rp 13.170/US$). Penjualan emiten produsen tekstil hulu ini pada 2015 turun 11,4% dibanding 2014 sebesar US$ 769,9 juta. Penurunan penjualan juga mempengaruhi laba kotor perusahaan yang melemah, menjadi US$ 62 juta pada 2015 dibanding US$ 73,9 juta pada 2014. Meski demikian, Indorama mampu mengefisienkan beban sehingga mampu membukukan laba bersih sebesar US$ 9,8 juta pada 2015 dibanding rugi bersih sebesar US$ 936 ribu pada 2014. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau lebih dikenal sebagai Sritex menempati urutan kedua, dengan raihan penjualan US$ 631,3 juta pada 2015
Baca selengkapnya

Peta Persaingan Bisnis Mie Instan di Indonesia

Gambar
Indofood Group melalui anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), masih menguasai pasar mi instan di Indonesia, meski persaingan di sektor tersebut makin ketat. Dengan kapasitas produksi mi instan lebih dari 15 miliar bungkus per tahun, Indomie yang diproduksi Indofood CBP menguasai pangsa pasar mi instan nasional sebesar 69,6% pada 2007 dan kemudian naik menjadi 75,2% di 2011 dan terakhir sebesar 74%, menurut riset duniaindustri.com . Di semester I 2015, laporan keuangan Indofood CBP menunjukkan, penjualan segmen mi instan naik 6,17% menjadi Rp 10,93 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan penjualan mi instan itu ikut mendorong penjualan konsolidasi perseroan tumbuh 6,63% menjadi Rp 16,55 triliun pada periode yang sama. Indofood CBP Sukses Makmur merupakan perusahaan yang menerima penggabungan empat perusahaan di bawah Salim Group. Empat perusahaan itu adalah PT Indosentra Pelangi, PT Gizindo Primanusantara, PT Indobiskuit Mandiri Makmur,
Baca selengkapnya

Jumlah Perusahaan Industri Kosmetik Bertambah, Persaingan Makin Seru

Gambar
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri kosmetik nasional tumbuh 7,36% pada kuartal I-2018, meningkat dibandingkan pada 2017 yang tumbuh 6,35%. Seiring dengan itu, jumlah pemain (perusahaan) kosmetik di Indonesia juga bertambah sebanyak 153 perusahaan pada 2017 sehingga total saat ini mencapai lebih dari 760 perusahaan . “Kinerja sektor ini mampu tumbuh di atas laju pertumbuhan ekonomi nasional dan kami perkirakan sepanjang 2018 bisa tembus hingga 7%, sejalan dengan pertumbuhan startup dan kebutuhan konsumen yang kian berkembang,” ujar Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono. Pertumbuhan industri juga mendorong penambahan jumlah pemain. Pada 2017, jumlah industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan menjadi total saat ini lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95% industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala
Baca selengkapnya