15 Kumpulan Kajian Persaingan Pasar Industri Semen Periode 1974-2020

Persaingan di industri semen dan beton pracetak makin tajam dan sengit. Penurunan dan kenaikan demand terjadi secara cepat. Tidak hanya itu, di beberapa daerah terjadi perubahan dan pergeseran dominasi market leader.

Dengan kehadiran pemain-pemain baru, pemain existing makin terusik. Mengutip azas umum persaingan, setiap pemain akan melakukan berbagai strategi untuk menghadapi serangan pemain baru ataupun mempertahankan pangsa pasar yang ada.

Bagaimana pertempuran di pasar semen dan beton pracetak, duniaindustri.com memiliki 15 database khusus di industri ini yang ditujukan untuk memotret gambaran umum dan melakukan analisis eksklusif yang paling update. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini:

(1) Riset Tren Kapasitas Produksi Semen 1974-2020 (Komparasi Strategi Para Pemain dan Tren Harga Klinker)
(2) Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022)
(4) Data dan Kajian Harga Jual Semen Per Wilayah (Analisis Pasar Semen di Indonesia Timur 2017-2020)
(5) Analisis Persaingan Industri Semen dan Tren Harga Jual 2017-2018 (Arah Kompetisi Pasar; Pemain Baru vs Pemain Eksisting)
(6) Riset Tren Pertumbuhan dan Persaingan Pasar Semen (Analisis Pasar dan Outlook 2017-2018)
(7) Riset Pasar dan Analisis Oversupply Semen (2016-2019)
(8) Riset Pasar dan Analisis Peta Persaingan Industri Semen (NEW Version)
(9) Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017
(10) Data dan Outlook Industri Semen 2003-2019
(11) Data Investasi Baru, Kapasitas, serta Tren Penjualan Semen 2013-2017
(12) Data Industri Semen di Asia Tenggara, Pangsa Pemain, dan Pertumbuhan Pasar
(13) Data Komparasi Konsumsi Semen dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir)
(14) Strategi Ekspansi dan Kapasitas Produksi BUMN Semen Terbesar
(15) Kajian Komprehensif Tiga Pemimpin Pasar Semen Indonesia

Berikut detail outline dan penjabaran masing-masing:
(1)

Riset Tren Kapasitas Produksi Semen 1974-2020 (Komparasi Strategi Para Pemain dan Tren Harga Klinker) ini dirilis pada minggu pertama Juni 2018 menampilkan data dan kajian terbaru, analisis komprehensif, outlook dan prognosa, serta rekam jejak data dan komparasi strategi para pemain industri semen di Indonesia dalam periode yang cukup panjang yakni 1974 hingga 2020. Dalam riset kali ini, Duniaindustri.com tidak hanya menyuguhkan data proyeksi ke depan, tapi juga menghadirkan rekam jejak data yang cukup panjang sebagai acuan (benchmark) tren yang terjadi di sektor industri tertentu.

Mari kita simak detail konten per halaman. Riset data ini dimulai dengan menampilkan market overview perkembangan pasar semen pada 2017 (halaman 2). Pertumbuhan pasar semen pada 2017 tercatat cukup solid, ditopang akselerasi proyek infrastruktur pemerintah, meski dibayangi memanasnya persaingan dengan kehadiran sejumlah pemain baru. Kemudian dilanjutkan dengan proyeksi kondisi pasar semen pada 2018 (halaman 3) saat permintaan diperkirakan cenderung melambat dibanding 2017, mengingat sentimen tahun politik.

Masuk ke inti Riset Tren Kapasitas Produksi Semen 1974-2020, pada halaman 4 dijelaskan metode riset kali ini dan dukungan data penunjang yang digunakan. Mulai memasuki fokus riset, pada halaman 5 dipaparkan sejarah tiga pemain semen tertua di Indonesia, termasuk faktor keunggulannya saat itu. Selanjutnya, ditampilkan tren peningkatan kapasitas industri semen sejak 1909 hingga 1994, dalam lima kelompok periode tahun untuk menerangkan munculkan pemain-pemain industri semen yang pertama di negeri ini (halaman 5). Data kapasitas para pemain semen pertama di negeri ini dapat menjadi rekam jejak (track record) yang valid untuk mengukur tren ke depan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan terhadap kondisi akhir 2017 untuk melihat pertumbuhan sepanjang 43 tahun terakhir (halaman 6).

Pada halaman 7 sampai 10, data rekam jejak itu dijabarkan menjadi track record tren peningkatan kapasitas market leader industri semen di Indonesia. Market leader diambil sebagai contoh yang merepresentasikan tren perubahan di industri ini. Pada halaman 11, ditampilkan kondisi terkini dari kapasitas industri semen di Indonesia, dari mulai kapasitas per perusahaan (total 15 perusahaan), kapasitas terpasang total, utilisasi pabrik, pangsa perusahaan BUMN, pangsa perusahaan asing dan swasta. Terkait pembahasan pangsa perusahaan asing dan swasta, ternyata 4 pemain raksasa asing terbesar di dunia telah memiliki fasilitas produksi di Indonesia (halaman 12). Hal itu mengakibatkan persaingan antar perusahaan raksasa semen di Indonesia makin sengit (halaman 13), mulai dari perebutan pangsa pasar, tekanan harga jual, produktivitas, utilisasi pabrik, hingga profitabilitas atau margin laba. Terkait tren profitabilitas dan kinerja keuangan tiga market leader semen, secara khusus ditampilkan pada halaman 14.

Pada halaman 15, ditampilkan proyeksi konsumsi dan kapasitas semen di Indonesia periode 2011 hingga 2020, serta distribusi kapasitas perperusahaan (baik market leader, existing player, dan new comers). Disusul kemudian, pada halaman 16 dan 17 ditampilkan grafis menarik terkait tren oversupply semen di Indonesia dilihat dari tren pertumbuhan kapasitas terpasang dibanding konsumsi, serta faktor yang mempengaruhi, untuk periode 1995 hingga 2020. Serta, ditampilkan tabel proyeksi konsumsi semen di Indonesia periode 2012 hingga 2022 seiring dengan percepatan proyek infrastruktur pemerintah.

Mulai halaman 19 sampai 21, ditampilkan market analysis perkembangan terbaru industri semen di Indonesia pada 2018, mulai dari strategi perbedaan harga jual, tekanan harga batubara, perkembangan margin laba, serta strategi ekspansi ke depan. Lebih spesifik lagi, pada halaman 22 hingga 37, Duniaindustri.com membuat kajian independen dari hasil monitoring perkembangan strategi bisnis per perusahaan semen di Indonesia, terutama market leader dan pemain baru. Strategi bisnis ini mencakup tren ekspansi dan segmen yang disasar, target kinerja ke depan, strategi harga jual, tren pangsa pasar, dan lainnya.

Berlanjut pada halaman 38 dan 39, ditampilkan grafis menarik perkembangan pemetaan fasilitas produksi masing-masing pemain semen di Indonesia, sehingga memberikan gambaran jelas pertarungan di daerah-daerah tertentu. Pada halaman 41 sampai 47, pembahasan ditekankan pada tren perubahan pangsa pasar seluruh pemain semen di Indonesia periode 2010 hingga 2018, baik untuk penjualan kantong (bag) maupun curah (bulk), serta proyeksi pangsa pasar per perusahaan pada periode 2018-2022.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan pasar seperti ekspektasi peningkatan konsumsi per kapita dan akselerasi realisasi proyek infrastruktur pemerintah turut dibahas pada halaman 48 sampai 50. Disambung kemudian, pada halaman 50 sampai 56 ditampilkan pangsa pasar dari empat marketleader per daerah di Indonesia. Disusul kemudian, pada halaman 57 hingga 60 ditampilkan data-data tentang tren harga klinker di Indonesia, dari mulai komparasi harga klinker dari market leader dan new comers, biaya produksi per ton, selisih harga, serta tren impor klinker di Indonesia, asal negara impor klinker, serta asal negara impor semen di Indonesia.

Riset Tren Kapasitas Produksi Semen 1974-2020 (KomparasiStrategi Para Pemain dan Tren Harga Klinker) ini berisi 61 halaman pdf berukuran 8,5 MB, berasal dari kompilasi data komprehensif Duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)

Sumber: klik di sini


(2) Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022) ini dirilis pada minggu ketiga Januari 2018 menampilkan riset independen, data komprehensif, analisis dan ulasan, serta tren pertumbuhan volume pasar dan pangsa pasar perusahaan beton pracetak di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari tren pertumbuhan pasar industri beton pracetak secara nilai (market value) dan secara volume (market size), profil top 5 produsen, pangsa pasar, tren peningkatan kapasitas, hingga ke analisis katalis utama pendorong pertumbuhan dalam rentang waktu yang panjang.

Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dilanjutkan dengan analisis percepatan proyek infrastruktur yang menjadi salah satu katalis utama pendorong kebutuhan beton pracetak (halaman 5-11), meliputi grafis dan tabel rencana pembangunan jalan tol 2015-2019.

Pada halaman 12-14, tim Duniaindustri.com membuat kajian independen terkait tren pertumbuhan dan proyeksi pasar beton pracetak periode 2008-2022. Metode yang digunakan antara lain analisis sensitivitas percepatan anggaran infrastruktur terhadap kebutuhan beton pracetak, proyeksi eksponensial, dan proyeksi linear.

Dengan metode yang cukup komprehensif itu, ditampilkan pertumbuhan pasar secara nilai (market value) dan volume (market size) industri beton pracetak dengan rentang waktu 2008 hingga 2020 pada halaman 15 hingga halaman 17. Dari data yang disajikan dalam tabel yang menarik dapat dilihat persentase pertumbuhan pada periode tersebut. Data tersebut juga diperkuat oleh tren pertumbuhan dua market leader yang menjadi benchmarking (halaman 18-19), sehingga memberikan gambaran lebih riil.

Pembahasan dilanjutkan dengan profil industri beton pracetak secara nasional pada halaman 20. Dan profil lima market leader industri beton pracetak disajikan secara khusus pada halaman 21-25, meliputi tren ekspansi kapasitas, persentase pertumbuhan, lokasi pabrik, kinerja keuangan, hingga produk unggulan perusahaan.

Berlanjut ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 26 hingga halaman 31 ditampilkan dalam grafis dan tabel perkembangan pangsa pasar market leader industri beton pracetak berdasarkan kapasitas dan berdasarkan penjualan. Pada halaman 26-30, ditampilkan pangsa pasar market leader beton pracetak berdasarkan kapasitas produksi pada periode 2014-2017. Sementara pada halaman 31, ditampilkan pangsa pasar market leader beton pracetak berdasarkan nilai penjualan tahun 2016.

Definisi umum beton pracetak dan komposisi bahan baku produksi dipaparkan pada halaman 32-35. Tujuannya untuk memberikan insight lebih mendalam terkait produksi beton pracetak hingga jenis bahan aditif yang biasa digunakan.

Pada halaman 36 hingga halaman 79 disajikan bahan market intelligence dari kinerja seluruh aspek dari dua market leader di industri beton pracetak. Pembahasan dalam bagian ini dilakukan secara spesifik dan mendalam meliputi lokasi pabrik beserta kapasitasnya, komposisi penjualan, tren produksi per pabrik periode 2013-2016, pergerakan kontrak yang diperoleh dari sisi nilai dan periode, produk unggulan, profil pelanggan (top 10 buyers), hingga rasio keuangan teraktual.

Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022) sebanyak 79 halaman dan berukuran 11 MB ini berasal dari riset eksklusif duniaindustri.com, didukung data penunjang dari BPS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan sejumlah perusahaan beton pracetak di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

(3) Riset Tren Ekspansi Industri Semen 2015-2017 (Kajian Peta Kompetisi dan Strategi Penetrasi Pasar) ini dirilis pada minggu ketiga Agustus 2017 menampilkan data dan kajian terbaru, analisis komprehensif, outlook dan prognosa, serta riset pasar dan isu menarik seputar industri semen di Indonesia. Kali ini, selain memaparkan data dan riset pasar industri semen secara umum, Duniaindustri.com juga menampilkan kajian dan hasil analisis mendalam terkait dua fokus utama, yakni 1) agresivitas dua new comers dan 2) kajian peta persaingan serta strategi market leader di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Mari kita simak detail konten per halaman. Riset dan kajian ini dimulai dengan menampilkan tren perkembangan kapasitas hasil ekspansi dari masing-masing pemain semen per Agustus 2017 dalam bentuk peta Indonesia. Dengan data ini terlihat jelas lokasi pabrik dan fasilitas produksi masing-masing pemain semen beserta jumlah kapasitas teraktual untuk Agustus 2017 (halaman 2) dibandingkan posisi 2015-2016 (halaman 3).

Perbandingan data tersebut kemudian dianalisis dengan metode komprehensif dari tim Duniaindustri.com pada halaman 4 dan halaman 5. Masuk ke fokus kajian, pada halaman 6 hingga halaman 9 dijabarkan tren ekspansi dua pemain baru (new comers) di industri semen yang sangat pesat pertumbuhan kapasitas produksinya. Dijelaskan pula strategi pemilihan lokasi ekspansi, strategi pemasaran, dan strategi penetrasi pasar kedua pemain tersebut.

Pada halaman 10 hingga halaman 11, ditampilkan tabel perkembangan pangsa pasar 11 pemain semen hingga posisi terakhir Juli 2017, akumulasi 7 bulan 2017. Data tersebut kemudian dibandingkan pangsa pasar pada kuartal IV 2014 hingga kuartal IV 2016 per kuartal, sehingga menggambarkan secara jelas perkembangan pangsa pasar masing-masing pemain. Kemudian data pangsa pasar tersebut dianalisis dengan meneliti lebih jauh kiprah dari new comers di industri semen.

Selanjutnya pada halaman 13 ditampilkan tabel pangsa pasar semen per daerah untuk tiga market leader, terutama untuk periode enam bulan 2017, disertai poin utama analisis (key point analysis) pergerakan demand per daerah. Dari data tersebut dianalisis lebih dalam menjadi fokus kajian kedua yakni peta persaingan di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada halaman 14 dan halaman 15 (bentuk tabel pergerakan pangsa pasar periode Januari 2016 hingga Juni 2017 per bulan). Dua daerah tersebut diperebutkan oleh 4 market leader yang terus bertempur untuk memenangi persaingan.

Khusus untuk persaingan pasar di Jawa Tengah dan Yogyakarta, tim Duniaindustri.com melakukan quick survey untuk meng-capture lebih dalam persaingan 4 market leader di dua daerah tersebut. Hasilnya ditampilkan pada halaman 16 hingga halaman 19, yang menjabarkan perubahan dominasi market leader di Yogyakarta, faktor pendorong perubahan dominasi market leader, strategi penetrasi pasar dari market leader kedua sehingga mampu menumbangkan market leader pertama.

Berlanjut ke pembahasan berikutnya, ditampilkan perkembangan volume penjualan semen pada Juli 2017 per daerah. Kejutan terjadi saat pasar semen di Jawa Tengah menjadi yang terbesar di Pulau Jawa, melampaui Jawa Timur dan Jawa Barat secara bulanan pada Juni dan Juli 2017. Hal itu digambarkan jelas pada tabel halaman 20 disertai analisis pada halaman 21. Tren perkembangan Pangsa pasar empat market leader semen juga ditampilkan dari periode 2014, 2015, 2016, hingga 7 bulan 2017 pada halaman 22.

Selanjutnya, pada halaman 23 hingga halaman 29 ditampilkan berbagai informasi dan data spesifik tentang market leader semen terbesar di Indonesia. Sementara pada halaman 30 hingga halaman 40 ditampilkan berbagai data spesifik tentang second market leader di industri semen. Dan pada halaman 41 sampai halaman 45 ditampilkan data spesifik tentang third market leader di industri semen. Data spesifik itu meliputi perkembangan tren ekspansi, peta lokasi pabrik dan fasilitas penunjang, strategi pasar dan rencana aksi ke depan.

Beralih ke data semen yang lebih umum, pada halaman 46 hingga halaman 49 ditampilkan outlook pertumbuhan pasar semen hingga 2018 dengan tiga skenario, yakni skenario pesimistis, skenario realistis, dan skenario linear. Pada halaman 50 ditampilkan tabel pengaruh pergerakan BI rate terhadap laju pertumbuhan pasar semen periode 2002 hingga 2017. Disambung kemudian pada halaman 51 dan halaman 52, tren utilisasi pabrik pemain-pemain semen per perusahaan. Dan pada halaman 53 ditampilkan tren perubahan harga jual semen secara rata-rata.

Riset Tren Ekspansi Industri Semen 2015-2017 (Kajian Peta Kompetisi dan Strategi Penetrasi Pasar)ini juga dilengkapi data-data proyeksi makro ekonomi Indonesia 2017-2018, pada halaman 54 hingga halaman 62, antara lain tren pertumbuhan ekonomi per kuartal, proyeksi pergerakan harga komoditas 2018, risiko dan tantangan global di 2018, prognosa pertumbuhan sektor usaha pada 2018 beserta katalis dari masing-masing sektor usaha, prognosa pertumbuhan ekonomi per wilayah, tingkat kemiskinan per wilayah, dan tingkat pengangguran per wilayah.

Riset Tren Ekspansi Industri Semen 2015-2017 (Kajian Peta Kompetisi dan Strategi Penetrasi Pasar)yang berisi 63 halaman ini berasal dari riset eksklusif Duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

(4) Data dan Kajian Harga Jual Semen Per Wilayah (Analisis Pasar Semen di Indonesia Timur 2017-2020) ini dirilis pada Mei 2017 menampilkan data dan kajian terbaru, analisi komprehensif, outlook dan prognosa, serta riset pasar dan isu menarik seputar industri semen di Indonesia. Analisis, data, dan proyeksi ini sangat berguna bagi peneliti, marketing, direksi, dan semua pihak yang berkepentingan dengan industri semen di Indonesia.

Data dan Kajian Harga Jual Semen Per Wilayah (Analisis Pasar Semen di Indonesia Timur 2017-2020) ini dimulai dengan menampilkan data terbaru pemetaan harga jual semen per wilayah di Indonesia secara aktual sebagai patokan tren persaingan pasar. Dari data tersebut diketahui kisaran harga semen per zak isi 50 kilogram sekitar Rp 53.000 - Rp 2.300.000,- (halaman 2)

Data tersebut diperkuat dengan sebaran harga semen secara bulanan di kawasan Indonesia bagian timur. (halaman 3) Kemudian dilanjutkan dengan jalur logistik semen ke Indonesia bagian Timur dengan rincian biaya pra-shipment, tarif tol laut, biaya post shipment, dan ongkos distribusi. (halaman 4)

Berlanjut ke halaman 5, ditampilkan simulasi angkutan semen dari timur Pulau Jawa hingga ke Indonesia bagian timur. Juga ditampilkan komparasi biaya tarif angkutan laut dan angkutan udara. Data tersebut makin diperkuat dengan simulasi total kebutuhan ongkos dan distribusi semen di Indonesia bagian timur pada halaman 6. Dari simulasi tersebut, kemudian dianalisis pada halaman 7.

Pada halaman 8, ditampilkan total harga semen di Papua, lengkap dengan total permintaan pasar per daerah. Data tersebut dianalisis kembali pada halaman 9. Disusul pembahasan mengenai harga jual semen di Papua yang dijelaskan per daerah dan per biaya pada halaman 10-15.

Pada halaman 16 dipaparkan kondisi permintaan (demand) pasar semen di Indonesia bagian timur per daerah dikomparasi dengan total Indonesia per wilayah. Kemudian pada halaman 17-18 ditampilkan proyeksi kapasitas pabrik di Indonesia bagian timur dari seluruh pemain, dilengkapi dengan tren pertumbuhan secara nasional.

Beralih ke pembahasan lain, data ini juga menampilkan peta pangsa pasar seluruh pemain semen, baik itu pemain existing (big players tier-1) maupun pemain baru (tier-2) per bulan sejak kuartal IV 2014-kuartal IV 2016. (Halaman 19) Pada halaman 20-21, tim duniaindustri.com membuat riset independen terkait proyeksi dan prognosa tren perkembangan peta pangsa pasar (market share) seluruh pemain semen untuk 2017, dengan memfaktorkan sejumlah ekspansi dan tambahan kapasitas dari masing-masing pemain. Proyeksi itu disajikan dalam skenario A pada halaman 20 dan skenario B pada halaman 21.

Tim duniaindustri.com juga membuat analisis eksklusif terkait tren perkembangan peta panga pasar seluruh pemain semen pada halaman 22-23. Dari analisis ini, terlihat tren pergerakan pangsa pasar per kuartal sejak kuartal IV 2014-kuartal IV 2016, lengkap dengan sentimen kebijakan harga jual pemain serta strategi marketing.

Pada halaman 24-25, duniaindustri.com menghimpun informasi penting, isu terkini, dan rencana ekspansi para pemain semen. Tercatat lima pemain semen berencana merealisasikan ekspansi terbaru.
Pada halaman 26, ditampilkan tren pergerakan harga jual semen dan kebijakan perang harga yang sangat mempengaruhi perkembangan pangsa pasar para pemain semen.

Pada halaman 27-28, data dan kajian ini berlanjut ke highlight pasar semen 2016 yang menampilkan kilas balik pasar semen di Indonesia sepanjang tahun lalu (halaman 27). Pada halaman 28, ditampilkan proyeksi pasar semen 2017-2018 dengan kondisi kelebihan pasokan (oversupply) yang masih membayangi.

Pada halaman 29 dipaparkan tren pertumbuhan penjualan semen secara bag (kemasan) atau bulk (curah). Sampai saat ini penjualan semen secara kemasan (bag) masih mendominasi dibanding bulk (curah) pada halaman 30.

Faktor pendorong penjualan semen terutama peningkatan belanja infrastruktur periode 2009-2017 dipaparkan pada halaman 31. Disusul komparasi pertumbuhan penjualan semen domestik, persentase pertumbuhan, serta tren suku bunga acuan Bank Indonesia pada halaman 32. Berlanjut pada komparasi penjualan semen dan kapasitas pabrik serta tingkat rata-rata utilisasi periode 2010-2017F pada halaman 33-34.

Estimasi pergerakan harga jual semen periode 2013-2018 dipaparkan pada halaman 35, disusul tren utilisasi pabrik per perusahaan semen di Indonesia pada halaman 33-37. Munculnya pemain-pemain baru yang dilengkapi dengan kapasitas produksi, target pangsa pasar, serta market intelligence terbaru dipaparkan pada halaman 38-42.

Informasi penting ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih detail terkait peta persaingan industri semen di Indonesia ke depan. Meski pasar semen Indonesia diwarnai perlambatan pasar, persaingan ketat, serta kelebihan pasokan yang terus berlanjut, prospek industri ini ke depan masih cukup menarik untuk jangka menengah. Terlebih lagi jika melihat konsumsi semen per kapita dan proyek infrastruktur yang digencarkan pemerintah. Kedua faktor tersebut dibahas secara detail pada halaman 43-46.

Data dan Kajian Harga Jual Semen Per Wilayah (Analisis Pasar Semen di Indonesia Timur 2017-2020)
sebanyak 47 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.comyang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)

(5) Analisis Persaingan Industri Semen dan Tren Harga Jual 2017-2018 (Arah Kompetisi Pasar; Pemain Baru vs Pemain Eksisting) ini dirilis pada Februari 2018 menampilkan data terbaru, analisi komprehensif, outlook dan prognosa, serta riset pasar dan isu menarik seputar industri semen di Indonesia. Analisis, data, dan proyeksi ini sangat berguna bagi peneliti, marketing, direksi, dan semua pihak yang berkepentingan dengan industri semen di Indonesia.

Analisis Persaingan Industri Semen dan Tren Harga Jual 2017-2018 (Arah Kompetisi Pasar; Pemain Baru vs Pemain Eksisting) ini dimulai dengan menampilkan data terbaru peta pangsa pasar seluruh pemain semen, baik itu pemain existing (big players tier-1) maupun pemain baru (tier-2) per bulan sejak kuartal IV 2014-kuartal IV 2016. (Halaman 2)

Pada halaman 3-4, tim duniaindustri.com membuat riset independen terkait proyeksi dan prognosa tren perkembangan peta pangsa pasar (market share) seluruh pemain semen untuk 2017, dengan memfaktorkan sejumlah ekspansi dan tambahan kapasitas dari masing-masing pemain. Proyeksi itu disajikan dalam skenario A pada halaman 3 dan skenario B pada halaman 4.

Tim duniaindustri.com juga membuat analisis eksklusif terkait tren perkembangan peta panga pasar seluruh pemain semen pada halaman 5-6. Dari analisis ini, terlihat tren pergerakan pangsa pasar per kuartal sejak kuartal IV 2014-kuartal IV 2016, lengkap dengan sentimen kebijakan harga jual pemain serta strategi marketing.

Pada halaman 7-8, duniaindustri.com menghimpun informasi penting, isu terkini, dan rencana ekspansi para pemain semen. Tercatat lima pemain semen berencana merealisasikan ekspansi terbaru.

Pada halaman 9, ditampilkan tren pergerakan harga jual semen dan kebijakan perang harga yang sangat mempengaruhi perkembangan pangsa pasar para pemain semen.

Pada halaman 10-11, duniaindustri.com membuat riset independen terkait fokus daerah 'pertempuran' dan persaingan pasar semen pada 2017-2018, dilengkapi dengan proyek-proyek infrastruktur yang sedang dibangun di daerah tersebut dan indikasi arah ekspansi dari para pemain.

Pada halaman 12-13, riset ini berlanjut ke highlight pasar semen 2016 yang menampilkan kilas balik pasar semen di Indonesia sepanjang tahun lalu (halaman 12). Pada halaman 13, ditampilkan proyeksi pasar semen 2017-2018 dengan kondisi kelebihan pasokan (oversupply) yang masih membayangi.

Analisis eksklusif ini dilengkapi dengan data penjualan terupdate per bulan periode Januari 2016-Januari 2017 pada halaman 14-26. Pada halaman 27 dipaparkan tren pertumbuhan penjualan semen secara bag (kemasan) atau bulk (curah). Sampai saat ini penjualan semen secara kemasan (bag) masih mendominasi dibanding bulk (curah) pada halaman 28.

Faktor pendorong penjualan semen terutama peningkatan belanja infrastruktur periode 2009-2017 dipaparkan pada halaman 29. Disusul komparasi pertumbuhan penjualan semen domestik, persentase pertumbuhan, serta tren suku bunga acuan Bank Indonesia pada halaman 30. Berlanjut pada komparasi penjualan semen dan kapasitas pabrik serta tingkat rata-rata utilisasi periode 2010-2017F pada halaman 31-32.

Estimasi pergerakan harga jual semen periode 2013-2018 dipaparkan pada halaman 33, disusul tren utilisasi pabrik per perusahaan semen di Indonesia pada halaman 34-35.

Munculnya pemain-pemain baru yang dilengkapi dengan kapasitas produksi, target pangsa pasar, serta market intelligent terbaru dipaparkan pada halaman 36-40. Informasi penting ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih detail terkait peta persaingan industri semen di Indonesia ke depan.

Meski pasar semen Indonesia diwarnai perlambatan pasar, persaingan ketat, serta kelebihan pasokan yang terus berlanjut, prospek industri ini ke depan masih cukup menarik untuk jangka menengah. Terlebih lagi jika melihat konsumsi semen per kapita dan proyek infrastruktur yang digencarkan pemerintah. Kedua faktor tersebut dibahas secara detail pada halaman 41-44.

Berlanjut pada pembahasan berikutnya, pada halaman 45-59, dipaparkan informasi dan penjelasan penting terkait market leader semen serta data market intelligence terkait tiga pemimpin pasar semen di Indonesia. Data tiga market leader industri semen nasional itu antara lain mulai dari sejarah berdiri, kapasitas produksi, komposisi pemegang saham, anak usaha, lokasi pabrik semen (cement mill, kiln, packing plant), strategi ekspansi ke depan, volume penjualan dan kinerja keuangan.

Analisis Persaingan Industri Semen dan Tren Harga Jual 2017-2018 (Arah Kompetisi Pasar; Pemain Baru vs Pemain Eksisting) sebanyak 60 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh  data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

(6) Riset Tren Pertumbuhan dan Persaingan Pasar Semen (Analisis Pasar dan Outlook 2017-2018) ini dirilis per akhir Januari 2017 menampilkan data, riset pasar, analisis, kajian, laporan, serta outlook pasar semen di Indonesia dengan rentang waktu 2015-2018F. Seluruh informasi tersebut disatukan untuk memberikan gambaran secara lebih rinci terkait tren pertumbuhan dan persaingan pasar pada periode 2015-2018F.

Riset Tren Pertumbuhan dan Persaingan Pasar Semen (Analisis Pasar dan Outlook 2017-2018) ini dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada halaman 2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1% dengan sejumlah tantangan baik dari dalam maupun luar negeri seperti kesenjangan infrastruktur antar daerah serta perlambatan perekonomian China.

Pada halaman 5, ditampilkan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas. Data tersebut diperkuat dengan acuan sebaran alokasi dana daerah 2017 (halaman 6), sebaran alokasi dana tranfer umum ke daerah (halaman 7), perbandingan pendapatan dan belanja daerah 2017 (halaman 8), serta komparasi pertumbuhan ekonomi daerah 2016 dengan sektor pendorongnya (halaman 9).

Dari sisi makro ekonomi, riset ini berlanjut ke highlight pasar semen 2016 yang menampilkan kilas balik pasar semen di Indonesia sepanjang tahun lalu (halaman 10). Pada halaman 11, ditampilkan proyeksi pasar semen 2017-2018 dengan kondisi kelebihan pasokan (oversupply) yang masih membayangi.

Pada halaman 12-22, ditampilkan data-data penjualan semen per daerah per bulan sepanjang 2016 untuk menjadi acuan utama riset ini. Dengan acuan tersebut ditambah data makro ekonomi di atas, duniaindustri.com membuat riset eksklusif terkait tren pertumbuhan pasar semen pada 2017-2018 pada halaman 23-26.

Kondisi tren pertumbuhan pasar semen yang sepenuhnya belum pulih terdampak perlambatan ekonomi mesti berhadapan dengan persaingan ketat seiring adanya pemain-pemain baru. Tak heran, kondisi kelebihan pasokan (oversupply) industri semen di Indonesia yang terjadi pada 2016 akan berlanjut pada 2017-2018. Pembahasan itu ditampilkan pada halaman 27-31.

Sebagian referensi utama, duniaindustri.com juga menampilkan tren persaingan pasar di sejumlah pasar utama di Indonesia dengan kehadiran pemain-pemain baru semen. Tren persaingan pasar itu mencakup periode 2015-2017 pada halaman 32-36.

Munculnya pemain-pemain baru yang dilengkapi dengan kapasitas produksi, target pangsa pasar, serta market intelligent terbaru dipaparkan pada halaman 37-44. Informasi penting ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih detail terkait peta persaingan industri semen di Indonesia ke depan.

Meski pasar semen Indonesia diwarnai perlambatan pasar, persaingan ketat, serta kelebihan pasokan yang terus berlanjut, prospek industri ini ke depan masih cukup menarik untuk jangka menengah. Terlebih lagi jika melihat konsumsi semen per kapita dan proyek infrastruktur yang digencarkan pemerintah. Kedua faktor tersebut dibahas secara detail pada halaman 45-50.

Berlanjut pada pembahasan berikutnya, pada halaman 51-68, dijelaskan strategi market leader semen untuk mengatasi kondisi oversupply dan persaingan yang makin ketat, serta data market intelligent terkait tiga pemimpin pasar semen di Indonesia. Data tiga market leader industri semen nasional itu antara lain mulai dari sejarah berdiri, kapasitas produksi, komposisi pemegang saham, anak usaha, lokasi pabrik semen (cement mill, kiln, packing plant), strategi ekspansi ke depan, volume penjualan dan kinerja keuangan.

Riset Tren Pertumbuhan dan Persaingan Pasar Semen (Analisis Pasar dan Outlook 2017-2018) sebanyak 69 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.comyang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

(7) Riset Pasar dan Analisis Oversupply Semen (2016-2019) ini dirilis per Agustus 2016 menampilkan seluruh informasi mengenai kondisi kelebihan pasokan (oversupply) industri semen di Indonesia. Fokus utama pembahasan dalam riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook komprehensif ini terkait kondisi oversupply semen dan strategi para pemain.

Riset Pasar dan Analisis Oversupply Semen (2016-2019) ini dimulai dengan tren permintaan (demand) semen 2003-2016, dikaitkan dengan kapasitas terpasang (instaled capacity), serta pertumbuhan konsumsi. (halaman 2) Dengan melihat tren jangka panjang sejak 2003, terlihat kapasitas semen domestik terus di atas tingkat konsumsi lokal, sehingga Indonesia tidak defisit pasokan semen. Oversupply terjadi saat pertumbuhan permintaan di bawah ekspektasi.

Pada halaman 3 ditampilkan grafis terkait proyeksi kondisi oversupply semen 2016-2020. Pertumbuhan kapasitas terpasang semen akan terjadi paling tinggi pada 2017, sementara estimasi produksi riil akan menyesuaikan. Tingkat permintaan semen diproyeksi tumbuh berkisar 4% (estimasi terendah), 6% (estimasi moderat), dan 8% (estimasi tertinggi) periode 2016-2020.

Kondisi oversupply semen juga dijabarkan lebih lanjut pada halaman 4 dengan komparasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 1993-2015. Duniaindustri.com membuat analisis eksklusif terkait kondisi oversupply semen untuk proyeksi 2016-2017. (halaman 5-6)

Pada halaman 7, dipaparkan faktor kunci pendorong tingkat permintaan (demand) semen di Indonesia, antara lain anggaran infrastruktur, perumahan, potensi pasar, serta bonus demografi penduduk kelas menengah. Pengembangan proyek-proyek infrastruktur dijabarkan lebih detail pada halaman 8-9 dan dilengkapi dengan korelasinya terhadap tingkat konsumsi semen per kapita di Indonesia.

Pengaruh proyek infrastruktur terhadap konsumsi semen juga terlihat dari perubahan porsi penjualan semen dari kemasan zak (bag) kepada partai besar (bulk) periode 1997-2016. (halaman 11-12)

Riset Pasar dan Analisis Oversupply Semen (2016-2019) ini juga dilengkapi dengan data peta persaingan merek semen per daerah, market leader per daerah, serta perubahan dan pertumbuhannya hingga 2016. (halaman 13)

Pada halaman 14-20, dijelaskan strategi market leader semen untuk mengatasi kondisi oversupply dan persaingan yang makin ketat. Pada halaman 21 ditampilkan tingkat konsumsi semen di negara-negara ASEAN. Riset ini juga dilengkapi dengan strategi pemain dengan pangsa pasar kedua dan ketiga dalam menghadapi kondisi oversupply semen di pasar lokal.

Riset Pasar dan Analisis Oversupply Semen (2016-2019) sebanyak 32 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)

(8) Riset Pasar dan Analisis Peta Persaingan Industri Semen (NEW Version) ini dirilis per Juni 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan di industri semen di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas pemain-pemain baru di industri ini sejak 2015-2017, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, perkembangan investasi atau ekspansi baru, hingga analisis prediksi persaingan pangsa pasar pemain baru dan pemain existing, serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.

Data ini dimulai dengan menampilkan highlights industri semen sejak 2014-2016, mencakup kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar semen domestik, utilisasi pabrik semen domestik, serta konsumsi domestik, ekspor, dan impor. Kapasitas domestik pada 2015 dengan 9 pemain mencapai 80,4 juta ton. Tambahan kapasitas dari 4 pemain baru pada 2016 sebesar 8,7 juta ton menjadi 89,7 juta ton. (halaman 2)

Pada halaman 3 ditampilkan chart (infografik) terkait lokasi pabrik-pabrik pemain baru dan pemain existing di industri semen. Data itu dijabarkan kembali pada halaman 4 dengan tabel yang lengkap terkait kapasitas terpasang pemain existing semen periode 2013-2017, terkait ekspansi pemain existing, nilai investasi, kapasitas tambahan, kapasitas terpasang, dan jenis proyek. Di samping itu, juga dijabarkan pemain baru 2013-2017 lengkap dengan lokasi pabrik, kapasitas terpasang, nilai investasi, tahapan operasional, serta mitra usaha dan jenis proyek.

Di halaman 4 ditampilkan tren pertumbuhan konsumsi semen domestik dan pangsa pasar pemain-pemain existing periode 2014-2015 per daerah. Dengan hadirnya pemain baru yang membangun pabrik baru, peta persaingan akan makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 5-6. Persaingan pangsa pasar semen di Pulau Jawa ditampilkan lebih detail pada halaman 7. Di halaman 8-13 ditampilkan profil singkat pemain-pemain baru di industri semen Indonesia, mencakup nama perusahaan, merek semen, tahun berdiri, kapasitas produksi per tahun, hingga jaringan distribusi.

Di halaman 14-18, duniaindustri.com secara eksklusif membuat kajian atau analisis independen terkait peta persaingan dan proyeksi pangsa pasar per daerah, serta strategi pasar dari pemain baru. Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan akan menjadi fokus persaingan pangsa pasar semen antara pemain baru versus pemain existing.

Di halaman 19 ditampilkan proyeksi pertumbuhan permintaan domestik, kapasitas produksi, kapasitas terpasang, serta pergerakan laju perekonomian Indonesia periode 2014-2019. Di halaman 20-21 dijabarkan segmentasi pasar semen nasional serta tren konsumsi semen per kapita di Indonesia.

Riset ini diberi labe new version karena terdapat sejumlah pembaruan, misalnya gambaran khusus (market intelligence) terhadap pemain baru yang kinerjanya meroket, terutama karena pangsa pasarnya naik signifikan. Pada halaman 23-24, ditampilkan hasil market intelligence dari duniaindustri.com terhadap pemain baru semen yang berpotensi mengubah pangsa pasar nasional.

Kemudian, hasil market intelligence itu dikomparasi dengan strategi para market leader yang telah lebih dahulu exist sehingga memberikan gambaran terhadap perkembangan masa depan. Juga ditampilkan data market leader industri semen nasional, mulai dari sejarah berdiri, kapasitas produksi, komposisi pemegang saham, anak usaha, lokasi pabrik semen (cement mill, kiln, packing plant), strategi ekspansi ke depan, volume penjualan dan kinerja keuangan.

Riset Peta Persaingan Industri Semen (NEW Version) sebanyak 44 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.

Indeks database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

(9) Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017 (pemain existing versus pemain baru) ini menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan di industri semen di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas pemain-pemain baru di industri ini sejak 2015-2017, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, perkembangan investasi atau ekspansi baru, hingga analisis prediksi persaingan pangsa pasar pemain baru dan pemain existing, serta prospek dan tantangan industi ini ke depan.

Data ini dimulai dengan menampilkan highlights industri semen sejak 2014-2016, mencakup kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar semen domestik, utilisasi pabrik semen domestik, serta konsumsi domestik, ekspor, dan impor. Kapasitas domestik pada 2015 dengan 9 pemain mencapai 80,4 juta ton. Tambahan kapasitas dari 4 pemain baru pada 2016 sebesar 8,7 juta ton menjadi 89,7 juta ton. (halaman 2)

Pada halaman 3 ditampilkan chart (infografik) terkait lokasi pabrik-pabrik pemain baru dan pemain existing di industri semen. Data itu dijabarkan kembali pada halaman 4 dengan tabel yang lengkap terkait kapasitas terpasang pemain existing semen periode 2013-2017, terkait ekspansi pemain existing, nilai investasi, kapasitas tambahan, kapasitas terpasang, dan jenis proyek. Di samping itu, juga dijabarkan pemain baru 2013-2017 lengkap dengan lokasi pabrik, kapasitas terpasang, nilai investasi, tahapan operasional, serta mitra usaha dan jenis proyek.

Di halaman 4 ditampilkan tren pertumbuhan konsumsi semen domestik dan pangsa pasar pemain-pemain existing periode 2014-2015 per daerah. Dengan hadirnya pemain baru yang membangun pabrik baru, peta persaingan akan makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 5-6. Persaingan pangsa pasar semen di Pulau Jawa ditampilkan lebih detail pada halaman 7. Di halaman 8-13 ditampilkan profil singkat pemain-pemain baru di industri semen Indonesia, mencakup nama perusahaan, merek semen, tahun berdiri, kapasitas produksi per tahun, hingga jaringan distribusi.

Di halaman 14-18, duniaindustri.com secara eksklusif membuat kajian atau analisis independen terkait peta persaingan dan proyeksi pangsa pasar per daerah, serta strategi pasar dari pemain baru. Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan akan menjadi fokus persaingan pangsa pasar semen antara pemain baru versus pemain existing.

Di halaman 19 ditampilkan proyeksi pertumbuhan permintaan domestik, kapasitas produksi, kapasitas terpasang, serta pergerakan laju perekonomian Indonesia periode 2014-2019. Di halaman 20-21 dijabarkan segmentasi pasar semen nasional serta tren konsumsi semen per kapita di Indonesia.
Riset Peta Persaingan Industri Semen 2015-2017 sebanyak 23 halaman ini berasal dari riset duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), BPS, WHO dan Bank Dunia, dan sejumlah perusahaan semen di Indonesia.(*)

(10) Data dan Outlook Industri Semen 2003-2019ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri semen di Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan pasar semen di Indonesia, pangsa pasar, kompetisi pasar, pemain baru dan ekspansi pemain existing, segmentasi pasar, harga jual rata-rata semen, pasar semen Asean (supply-demand), hingga pemimpin pasar, para pemain terbesar, strategi ekspansi ke depan, serta kinerja keuangan para pemain semen di negeri ini.

Data ini dimulai dari informasi umum terkait perkembangan Indonesia, mulai dari proyeksi pertumbuhan ekonomi periode 2014-2019, jumlah penduduk, segmentasi penduduk, dan peluang pasar di Indonesia (halaman 2). Selanjutnya, ditampilkan tren pertumbuhan infrastruktur sebagai salah satu penyerap semen terbesar, mulai dari anggaran belanja infrastruktur 2015-2019 (halaman
3). Juga, pertumbuhan infrastruktur jalan (roads) dan pelabuhan (ports) di Indonesia dibanding negara-negara Asean serta China, Taiwan, Jepang, dan Korea (halaman 4). Indonesia masih dikategorikan kurang belanja infrastruktur (underspending on infrastucture development). Meski anggaran infrastruktur Indonesia meningkat hingga di atas 2% dari PDB dari 1,7% pada 2011, dana tersebut masih relatif rendah dibanding kompetitor dengan rata-rata 4,1%. Selain itu ditampilkan proyek-proyek infrastruktur yang sedang dilakukan pemerintah hingga 2019 (halaman 5).

Di halaman 6, secara khusus ditampilkan tren kapasitas terpasang, kapasitas produksi, pertumbuhan pasar industri semen sejak 2014-2019. Semen kantong mendominasi pasar pengguna semen dengan komposisi 90% untuk perumahan dan 10% semen untuk industri, sedangkan semen curah mendominasi 23,3% di antaranya beton jadi (infrastruktur) 60%, beton pracetak, semen fiber, dan paving 35%, mortar dan render 5%. Ikut ditampilkan perbandingan konsumsi semen domestik, pertumbuhan konsumsi, serta kapasitas domestik semen periode 2003-2015 di halaman 8.

Di halaman 9, ditampilkan pertumbuhan konsumsi semen per kapita yang tumbuh dari 172 kilogram per kapita pada 2010 menjadi 238 per kapita pada 2015. Di halaman 10, dijabarkan rasio konsumsi semen dan pertumbuhannya terhadap laju ekonomi nasional periode 2002-2015. Di halaman 11, ditampilkan rasio konsumsi semen kantong dan semen curah periode 1997-2015.

Selanjutnya, pada halaman 12 ditampilkan pangsa pasar produsen semen per daerah. Di halaman 13, pangsa pasar tersebut dijabarkan secara lebih detail per daerah dan per pulau di Indonesia.
Kemudian di halaman 14, ditampilkan kapasitas semen beserta lokasi pabrik masing-masing produsen. Pada 2015, kapasitas semen domestik mencapai 80,4 juta ton, dan diperkirakan naik menjadi 89,7 juta ton pada 2016 dengan tambahan pabrik dari Semen Merah Putih, Anhui Conch, Siam Cement, dan Semen Pan Asia. Penambahan kapasitas produksi dari pemain baru dijelaskan lebih detail pada halaman 15 dengan total penambahan 9 pemain baru dan 6 ekapnsi dari pemain existing. Dengan adanya penambahan kapasitas pabrik baru, kompetisi pasar semen lokal makin ketat seperti ditampilkan pada halaman 16. Tidak heran jika produsen semen lokal mulai melirik pasar semen di ASEAN yang ikut dijelaskan pada halaman 17.

Pada halaman 18 mulai ditampilkan data market leader industri semen nasional, mulai dari sejarah berdiri, kapasitas produksi, komposisi pemegang saham, anak usaha, lokasi pabrik semen (cement mill, kiln, packing plant), strategi ekspansi ke depan, volume penjualan dan kinerja keuangan. Juga ikut ditampilkan struktur beban produksi (beban pabrikasi) produsen semen serta harga jual rata-rata semen. Data sebanyak 48 halaman ini berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sejumlah perusahaan semen di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.(*)

(11) Data Investasi Baru, Kapasitas, serta Tren Penjualan Semen 2013-2017 ini menampilkan tren investasi baru dan investasi tambahan produsen semen 2013-2017. Menurut data ini, total investasi tambahan dari produsen semen existing senilai US$ 4,13 miliar periode 2013-2017 dengan total rencana kapasitas 36,2 juta ton. Sementara rencana investasi pemain baru dari 9 produsen senilai US$ 4,47 miliar dengan total kapasitas 40,3 juta ton periode 2013-2017. Selain itu, ditampilkan komparasi konsumsi semen per kapita di Indonesia 2013 sebesar 229 kilogram, dibanding negara tetangga. Juga dipaparkan populasi distribusi penjualan semen berdasarkan daerah di Indonesia, Pulau Jawa menyerap semen sebesar 57,5%, disusul Sumatera 21,3%, dan daerah lainnya. Data berjumlah 29 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Semen Indonesia, serta sejumlah produsen semen terbesar di Indonesia.(*)

(12) Data Industri Semen di Asia Tenggara, Pangsa Pemain, dan Pertumbuhan Pasar ini menampilkan perbandingan kapasitas produsen semen di Asia Tenggara (7 negara) dan pangsa pasarnya. Di 7 negara Asia Tenggara, terdapat 7 pemain besar yang menguasai 99% pasar. Holcim sebelum merger dengan Lafarge memiliki kapasitas 41,9 juta ton di Asia Tenggara dan memiliki basis produksi di Indonesia (9,9 juta ton), Malaysia (1,2 juta ton), Filipina (9,1 juta ton), Thailand (16,5 juta ton), serta Vietnam (5,2 juta ton). Disusul PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang memiliki kapasitas 31,8 juta ton terdiri atas di Indonesia (29,5 juta ton) dan Vietnam (2,3 juta ton).

Siam Cement menguasai 23,5 juta ton kapasitas dari Thailand (23 juta ton) dan Kamboja (0,5 juta ton). Lafarge memiliki kapasitas 21,1 juta ton di Asia Tenggara, yakni Indonesia (1,6 juta ton), Malaysia (12,5 juta ton), Filipina (6,5 juta ton), dan Vietnam (0,5 juta ton). Sedangkan Heidelberg menguasai 21,05 juta ton kapasitas di Asia Tenggara terdiri dari Indonesia (20,5 juta ton) dan Brunei (0,55 juta ton). Selain itu, ditampilkan data pertumbuhan pasar semen Indonesia serta pangsa pasar pemain lokal, yakni Semen Indonesia, Indocement, Holcim, Semen Bosowa, Semen Andalas, Semen Baturaja, dan Semen Kupang. Data sebanyak 25 halaman ini berasal dari salah satu penguasa pasar semen di Asia Tenggara diolah duniaindustri.com.(*)

(13) Data Komparasi Konsumsi Semen dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir) ini menampilkan pertumbuhan konsumsi semen di Indonesia sepuluh tahun terakhir dikomparasikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Data ini berasal dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dan lembaga pemerintah terkait.(*)

(14) Strategi Ekspansi dan Kapasitas Produksi BUMN Semen Terbesar (1957-2015). Data ini menggambarkan desain kapasitas dan strategi ekspansi BUMN semen periode 1957-2015.(*)

(15) Kajian Komprehensif Tiga Pemimpin Pasar Semen Indonesia. Kajian mencakup design capacity, domestic growth, utilization, supply, market by geography, kinerja penjualan dan margin keuntungan. Periode lima tahun terakhir.(*)

Sumber: klik di sini


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 156 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pabrik Tekstil Terbesar di Indonesia

Peta Persaingan Bisnis Mie Instan di Indonesia

Jumlah Perusahaan Industri Kosmetik Bertambah, Persaingan Makin Seru