Perusahaan China Mencaplok 80% Saham Toshiba
Raksasa elektronik asal China, Midea Group, mengakuisisi sekitar 80% saham Toshiba Home Appliances, jaringan bisnis produk elektronik rumah tangga dari konglomerat Jepang Toshiba yang sedang menurun kinerjanya, senilai US$ 473 juta. Sedangkan sisa 19,9% saham masih tetap dipegang Toshiba Lifestyle Product & Services Corporation untuk mempertahankan namanya.
Menurut pernyataan bersama kedua perusahaan, dengan akuisisi tersebut, Midea dapat menggunakan lisensi merek Toshiba untuk produk elektronik rumah tangga selama 40 tahun, memperoleh lebih dari 5.000 aset properti intelektual, dan diberi wewenang untuk menggunakan hak paten Toshiba.
Akuisisi senilai US$ 473 juta atau Rp 6,15 triliun itu merupakan ekspansi terbaru perusahaan China seiring rangkaian akuisisi lainnya di luar negeri. Perusahaan China yang didukung pemerintahnya saat ini gencar mengakuisisi perusahaan di luar negeri untuk mendorong kontribusi perekonomian di luar daratan China, terutama di sektor consumer product.
Perusahaan China telah menjadi berita utama global dengan akuisisi multi-miliar dolar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk BUMN ChemChina yang menawar raksasa pestisida dan benih tanaman asal Swiss, Sygenta, senilai US$ 43 miliar. Jika terjadi kesepakatan, akuisisi ChemChina terhadap Sygenta menjadi yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan China mengakuisisi perusahaan di luar negeri.
Selain ChemChina, Haier juga pada Januari 2016 mengumumkan akuisisi terhadap lini bisnis General Electric di industri peralatan dan permesinan sebesar US$ 5,4 miliar.
Midea Chairman Fang Hongbo mengatakan akuisisi unit Toshiba - yang dia disebut ikon merek - itu adalah tonggak penting dalam upaya Midea melakukan globalisasi usaha. "Akuisisi ini akan secara signifikan memperkuat daya saing kami di Jepang, Asia Tenggara, dan pasar global," ucapnya.
Di Indonesia, Toshiba juga bernasib tidak bagus. Toshiba harus menutup salah satu pabriknya dan menjualnya kepada perusahaan China, yakni Haier dan Skywatch.(*)
Baca selengkapnya di sini
Menurut pernyataan bersama kedua perusahaan, dengan akuisisi tersebut, Midea dapat menggunakan lisensi merek Toshiba untuk produk elektronik rumah tangga selama 40 tahun, memperoleh lebih dari 5.000 aset properti intelektual, dan diberi wewenang untuk menggunakan hak paten Toshiba.
Akuisisi senilai US$ 473 juta atau Rp 6,15 triliun itu merupakan ekspansi terbaru perusahaan China seiring rangkaian akuisisi lainnya di luar negeri. Perusahaan China yang didukung pemerintahnya saat ini gencar mengakuisisi perusahaan di luar negeri untuk mendorong kontribusi perekonomian di luar daratan China, terutama di sektor consumer product.
Perusahaan China telah menjadi berita utama global dengan akuisisi multi-miliar dolar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk BUMN ChemChina yang menawar raksasa pestisida dan benih tanaman asal Swiss, Sygenta, senilai US$ 43 miliar. Jika terjadi kesepakatan, akuisisi ChemChina terhadap Sygenta menjadi yang terbesar sepanjang sejarah perusahaan China mengakuisisi perusahaan di luar negeri.
Selain ChemChina, Haier juga pada Januari 2016 mengumumkan akuisisi terhadap lini bisnis General Electric di industri peralatan dan permesinan sebesar US$ 5,4 miliar.
Midea Chairman Fang Hongbo mengatakan akuisisi unit Toshiba - yang dia disebut ikon merek - itu adalah tonggak penting dalam upaya Midea melakukan globalisasi usaha. "Akuisisi ini akan secara signifikan memperkuat daya saing kami di Jepang, Asia Tenggara, dan pasar global," ucapnya.
Di Indonesia, Toshiba juga bernasib tidak bagus. Toshiba harus menutup salah satu pabriknya dan menjualnya kepada perusahaan China, yakni Haier dan Skywatch.(*)
Baca selengkapnya di sini
Komentar
Posting Komentar